top of page

Tak Ada Lagi Operator Asing yang Menjajah Kawasan Perbatasan

  • webpatrakom
  • Feb 5, 2015
  • 2 min read

RMOL. Batas wilayah laut Indonesia bersinggungan dengan sepuluh negara tetangga. Karena itu, TNI Angkatan Laut harus mampu terus mengawasi seluruh perbatasan wialayah NKRI, termasuk pulau-pulau terluar. Namun sayang, selama ini, fasilitas telekomunikasi di wilayah-wilayah tersebut menjadi salah satu penghambat performa TNI AL dalam menjaga kedaulatan NKRI. Dengan demikian, dukungan dari pemerintah dalam membangun fasilitas telekomunikasi menjadi sangat penting. Dan untungnya kini, di era pemerintahan baru, "kedaulatan" mulai dirasakan di pulau-pulau terluar yang berbatasan dengan negara jiran. Bila dulu ditemukan sinyal operator asing "menjajah" pulau-pulau terluar, kini para prajurit TNI yang bertugas menjaga kedaulatan NKRI serta warga tidak lagi akan merasa sunyi dan terjajah. Sebab saat ini, Telkom Indonesia, melalui anak perusahaan Patrakom, sudah menyediakanVSAT IP dengan Internet Akses (wifi), telepon PSTN, video conference, TVRO termasuk TV dan Solar Cell sebagai power supply kelistrikannya. Fasilitas ini semakin menunjang komunikasi di kawasan perbatasan. "Patrakom memiliki kemampuan penuh dalam penyediaan fasilitas telekomunikasi berbasis satelit ke seluruh pelosok negeri. Patrakom dipercaya Telkom untuk melaksanakan projek penyediaan fasilitas telekomunikasi di sebelas pulau terluar Indonesia sebagai tindak lanjut kerjasama antara PT Telkom dan TNI-AL," kata Direktur Binsis Patrakom, Endi Fitti, dalam keterangan beberapa saat lalu (Kamis, 4/2). Dalam program ini, tidak hanya aparat TNI AL saja yang berjibaku di daerah perbatasan. Kendala terberat juga dilakoni personil Patrakom dalam menyiapkan segala perangkat pendukung telekomunikasi di pulau-pulau terluar. Menurut Direktur Network Patrakom, Djoko Wartopo, kondisi yang sangat ekstrim dalam melakukan perjalanan ke pulau-pulau terluar menjadi tantangan tersendiri bagi Patrakom, terutam apara teknisi. "Hal ini dikarenakan tidak ada transport regular menuju kelokasi pulau-pulau terluar melainkan harus menggunakan kapal milik nelayan atau kapal milik TNI AL," ungkap Djoko. Beberapa kawasan yang sudah ada sinyal itu adalah Pulau Berhala di Sumatera Utara, Pulau Rondo di Aceh, Pulau Nipah, Pulau Sekatung di Kepulauan Natuna, Pulau Miangas danPulau Marore di Sulawesi Utara, Pulau Bras, Pulau Fani dan Pulau Fanildo di Papua, serta Pulau Dana dan Pulau Batek di NTT.[ysa]


 
 
 

Comentários


Press Release
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

Copyright © 1995 - 2015 PT. Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) - All Rights Reserved.

bottom of page